SMK NEGERI 1 ARJASA

Sekolah Kejuruan, SMK bisa hebat

MASA PENGENALAN LINGKUNGAN SEKOLAH SMK NEGERI 1 ARJASA TAHUN PELAJARAN 2024/2025

Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) adalah periode yang dirancang untuk membantu siswa baru beradaptasi dengan lingkungan sekolah baru mereka. Kegiatan ini biasanya dilakukan pada awal tahun ajaran baru dan melibatkan berbagai program yang bertujuan untuk mengenalkan siswa pada budaya, nilai-nilai, serta aturan yang berlaku di sekolah tersebut. MPLS juga merupakan kesempatan bagi siswa untuk mengenal teman-teman sekelas dan guru-guru mereka, sehingga bisa menciptakan hubungan yang baik sejak awal.

Program MPLS seringkali mencakup berbagai aktivitas yang mendidik dan menyenangkan. Misalnya, ada sesi pengenalan tentang fasilitas sekolah, seperti perpustakaan, laboratorium, dan ruang kegiatan ekstrakurikuler. Selain itu, siswa juga akan diperkenalkan pada kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan tata tertib sekolah, seperti cara berpakaian yang sesuai, aturan kehadiran, dan etika berinteraksi dengan sesama siswa dan staf sekolah. Kegiatan ini ditujukan untuk membentuk karakter siswa agar menjadi individu yang disiplin dan bertanggung jawab.

Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah adalah momen penting bagi siswa baru untuk beradaptasi dengan lingkungan sekolah yang baru. Salah satu aspek krusial yang harus ditekankan dalam MPLS adalah upaya pencegahan perundungan (bullying). Sekolah harus berkomitmen untuk menciptakan lingkungan yang aman, inklusif, dan ramah bagi semua siswa. Oleh karena itu, MPLS anti perundungan dapat menjadi langkah awal yang efektif untuk memperkenalkan nilai-nilai tersebut kepada siswa baru.

Dalam MPLS anti perundungan, perlu ada sesi khusus yang membahas apa itu perundungan, dampak negatifnya, dan bagaimana cara menghadapinya. Melalui diskusi, simulasi, dan permainan peran, siswa dapat memahami lebih dalam tentang pentingnya menghormati satu sama lain. Selain itu, penting juga untuk melibatkan siswa senior sebagai mentor atau pembimbing yang dapat memberikan contoh positif. Dengan demikian, siswa baru akan merasa lebih diterima dan memiliki panutan yang baik.

Selain itu, sekolah perlu menyediakan saluran komunikasi yang aman dan terjamin kerahasiaannya untuk melaporkan insiden perundungan. Guru dan staf sekolah harus siap mendengarkan dan menindaklanjuti laporan dengan serius. Kampanye anti perundungan juga dapat diperkuat dengan poster, brosur, dan kegiatan-kegiatan yang mempromosikan persahabatan dan kebersamaan. Dengan pendekatan yang komprehensif ini, MPLS dapat menjadi momentum yang efektif untuk membangun budaya sekolah yang bebas dari perundungan.